Resume 12 : "Perlunya Melakukan Proofreading"

 

Judul : Perlunya melakukan proofreading

Resume ke : 12

Gelombang : 29

Tanggal : 21 Juli 2023

Tema : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber : Susanto, S.Pd.

Moderator : Sim Chung Wei, SP.

Pada pertemuan ke-12 kali ini kami ditemani seorang yang sangat luar biasa sebagai narasumber yaitu Bapak Susanto, S.Pd. atau yang biasa di panggil Pakde Sus sebagai sapaan akrab beliau. Beliau lahir di Kebumen tahun 1971 silam. Beliau seorang guru di SDN Mardiharjo kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan.

Serta moderator hebat yang membersamai kami yaitu Pak Sim Chung Wei, SP. Yang akrab di panggil Koko Sim. Beliau juga seorang pendidik yang saat ini mengajar di SD Saint Peter School. Beliau alumni dari KBMN 26 pada tahun 2022.

Masuk pada materi, tentunya kita bertanya-tanya apa itu Proofreading?

Proofreading atau mengoreksi tulisan yaitu mengoreksi tulisan agar menjadi baik dan benar, enak dibaca, dan mudah dipahami. Lebih rinci lagi proofreading adalah membaca ulang kembali untuk memeriksa sebuah tulisan agar diketahui ada atau tidak kesalahan.

Kesalahan yang dimaksudkan dalam hal pengetikan atau ejaan, penggunaan tanda baca, konsistensi dalam penggunaan nama dan istilah, dan logika dari sebuah tulisan.


Mengapa proofreading atau mengoreksi tulisan perlu di lakukan? Tentu karena penulis kadang kesulitan menemukan kesalahan atau merasa tulisan sudah benar dan layak untuk diterbitkan. Sehingga perlu dilakukan pengecekan dulu oleh penulis dan oarang lain yang sudah profesional dibidang ini.

Adapun untuk penulis, jangan mengoreksi tulisan sambil membuat tulisan itu sendiri. Jadi, selesaikan dahulu membuat tulisan, kemudian selang 2 sampai 3 hari berikutnya baru melakukan proofreading sendiri sebelum diserahkan kepada pihak yang lebih profesional.

Saltik ( salah ketik) atau typo terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.    Typo insidental, kesalahan mengetik cukup dengan diperbaiki.

2.    Typo individual, kecendrungan pribadi misalnya menulis kata “buku” pada awal kalimat selalu “Buku”.

3.    Typo automatical, yaitu koreksi otomatis dari aplikasi, seperti: bisa menjadi bias; sosial menjadi social; asma menjadi atsma, dan lain sebagainya.

4.    Typo konseptual, bukan salah ketik melainkan salah konsep, seperti karier menjadi karir; tanda titik sesudah tanda seru dan tanya.

Selain diatas tentunya juga harus memperhatikan EYD yang meliputi penggunaan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca, serta penulisan unsur serapan.

 

Pelaihari, 21 Juli 2023

Hidayatul Jannah

Komentar

  1. Bisa perkaya tulisan dari hasil tanya jawab dengan bahas yang dikemas seperti uraian .lanjutkan yha ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Emak-Emak Ikut Opening KBMN 29

Resume 1 "Menulis Setiap Hari"